Kemiskinan ekstrim masih menjadi permasalahan sampai saat ini. Kemiskinan ekstrim merupakan kondisi ketidakmampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasarnya seperti makanan, air, akses informasi, tempat tinggal dan pendidikan.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) kabupaten Lombok Timur, angkak kemiskinan tahun 2023 naik menjadi 15,36 persen. Angka ini naik dibandingkan tahun 2022 yang berkisar 15,13 persen.
adbmi.org - ADBMI Foundation menilai salah satu kelompok rentan adalah kelompok pekerja migran Indonesia. Kelompok PMI menjadi salah satu kelompok yang kerap kali mengalami kegagalan pemenuhan kebutuhan dasar.
Salah satu penyebab kemiskinan ekstrim di kabupaten Lombok Timur adalah kurangnya lapangan kerja, meningkatkan angka pengangguran. Salah satu cara masyarakat adalah menjadi pekerja migran untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarganya.
Kabupaten Lombok Timur merupakan kabupaten/kota nomor dua pengirim pekerja migran terbesar di Indonesia. Dominan masyarakat merantau ke luar negeri karena faktor ekonomi, ketidakmampuan masyarakat memenuhi kebutuhan keluarganya.
Mendorong Pembentukan Kelompok Banjar
Tidak menutup kemungkinan, kelompok Banjar tradisional menjadi salah satu cara yang efektif dalam pengurangan angka kemiskinan ekstrim. Oleh karena itu, ADBMI Foundation bersama AWO International saat ini menginisiasi pembentukan Banjar oleh LSD dan pemerintah desa.
Pembentukan kelompok Banjar ini menjadi salah satu cara untuk menghidupkan kembali tradisi lokal yang kian pudar, semangat gotong - royong antar sesama.
Dengan cara kerjasama, masyarakat sesama anggota kelompok Banjar bisa saling meringankan beban.
Idealnya, kelompok Banjar yang masih aktif di beberapa wilayah di Lombok saat ini masih seputar Banjar pernikahan, Banjar kematian. Banjar ini sangat efektif.
Oleh karenanya, untuk mengurangi kemiskinan ekstrim di Lombok dan NTB secara umum, pembentukan kelompok Banjar adalah upaya memperkuat sistem sosial ekonomi masyarakat.
Comments