adbmi.org – Kabar awal mengenai penyekapan 20 WNI di Myanmar pertama kali diunggah akun instagram @bebaskankami, sekarang keberadaan puluhan WNI yang disekap di Myanmar telah diketahui. Mereka berada di zona perang.
Para WNI itu disebut dipaksa bekerja sebagai scammer. Bahkan, mereka juga disiksa dan disekap selama berada di negara tersebut. Bareskrim Polri, yang menyelidiki kasus tersebut, menyebut para WNI diduga menjadi korban penipuan kerja.
Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha, juga mengatakan laporan mengenai puluhan warga Indonesia yang diduga jadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) sudah ditindaklanjuti oleh perwakilan RI di Myanmar dan Thailand.
Setelah menerima laporan, kata Judha, perwakilan RI langsung bertindak. Tempat di mana WNI disekap pun terungkap.
“Berbagai langkah yang telah dilakukan antara lain mengirimkan nota diplomatik kepada Kemlu Myanmar, berkoordinasi dengan otoritas setempat, serta bekerja sama dengan lembaga internasional seperti IOM dan Regional Support Office Bali Process di Bangkok,” jelas Judha dalam keterangannya.

Foto: Direktur Perlindungan WNI, Judha Nugraha, di Press-Briefing Kemlu RI di Jakarta (kumparan)
“Mayoritas para WNI berada di Myawaddy, lokasi konflik bersenjata antara militer Myanmar dan kelompok pemberontak,” sambung dia.
Myawaddy berada di tenggara Myanmar dan berbatasan langsung dengan Thailand. Sejak krisis keamanan pecah di Myanmar usai kudeta pada 2021, Myawaddy menjadi salah satu titik pertempuran.
Di sana terdapat kelompok bersenjata Karen National Liberation Army (KNLA) yang bertempur melawan militer setempat yang kini menguasai Myanmar.
Identitas Perekrut Sudah Diketahui
Berbagai upayapun dilakukan untuk mencari tahu siapa dalang atau perekrut yang menyalurkan para PMI tersebut ke daerah konflik Myawaddy yang berada di tenggara Myanmar.
Upaya dari Kemlu dan pihak keamanan Indonesia memberikan hasil. Dilansir dari laman news.detik.com, pihak Bareskrim Polri sudah mengantongi identitas dari terduga perekrut yang dilaporkan pihak keluarga.
“Sudah kita ketahui identitasnya sementara masih kita lakukan penyelidikan,” kata Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro saat dimintai konfirmasi, Kamis (4/5/2023).

Foto: Bareskrim dalam konperensi pers kasus TPPO 20 WNI yang berada di Myanmar (news.detik.com)
“Mereka dideteksi berada di Myawaddy, Myanmar, daerah konflik bersenjata antara militer Myanmar Tat Ma Daw dengan pemberontak Karen,” jelasnya.
Pemerintah Myanmar belum dapat menindaklanjuti pengaduan dari pemerintah Indonesia melalui KBRI Yangon. Sebelumnya Djuhandani menyatakan, Polri telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri untuk mengusut kasus tersebut.Kini, dia menyatakan pihaknya tengah mendata para korban.
Apa itu Scammer?
Para PMI yang disekap dipaksa bekerja sebagai scammer seperti yang disebutkan di awal. Lalu apa itu scam atau scammer?
Kami menemukan penjelasan tentang Scam dari website dewaweb.com, menurutnya Scam adalah salah satu jenis kejahatan siber yang patut untuk diwaspadai. Scam menggunakan berbagai metode penipuan untuk mencari keuntungan, contohnya mencuri uang atau data digital berharaga.

Foto: Ilustrasi Scam dan Hack Alert (vectorstock.com)
Bahkan avast.com yang merupakan website resmi Anti Virus terkemuka memberikan penjelasan “A scam is a fraudulent attempt to obtain something of value from you, typically money but not always. In this article, we break down the most common types of online scams while giving you the tools and know-how you need to detect and fight against scammers. Then, keep your digital life safe with a reliable cybersecurity tool”
Jika boleh diartikan, scam adalah sebuah upaya penipuan untuk mendapatkan uang atau sesuatu yang berharga dari korbannya. Pelaku yang melakukan scam disebut dengan scammer. Tindak kejahatan ini biasanya dilakukan oleh kelompok, individu, atau bahkan perusahaan yang terlibat dalam jaringan penipuan.
Jadi sebanyak 20 WNI yang berada didaerah konflik Myanmar ini disiksa dan dipaksa bekerja sebagai penipu oleh seseorang atau kelompok tertentu untuk mendapatkan keuntungan dengan cara yang tidak baik.
Selalu berhati-hati dalam menganalisa sesuatu, terlebih lagi lowongan pekerjaan ke luar negeri, jangan sampai menjadi korban karena iming-iming yang menggiurkan dari pihak penyelenggara.
コメント