Keluarga PMI Wajib Belajar Manajemen Keuangan Rumah Tangga

Keluarga PMI Wajib Belajar Manajemen Keuangan Rumah Tangga

adbmi.org Manajemen keuangan rumah tangga menjadi sebuah keharusan yang harus dipelajari bagi anggota keluarga, baik yang sudah membangun rumah tangga maupun yang memiliki rencana membangun rumah tangga dalam waktu dekat.

Manejemen keuangan rumah tangga sangat penting dikarenakan banyaknya keluarga yang belum bisa memahami dan bahkan belum pernah mempelajari tentang pengelolaan keuangan rumah tangga.

Jika kita melihat banyaknya kasus kebelakang, banyak keluarga yang bahkan pecah belah lantaran belum bisa mengelola keuangan sehingga fardhu Ain mempelajari tentang Manejemen Keuangan Rumah Tangga. Jika tidak dipelajari dan diperdalam, maka akan timbul permasalahan – permasalahan di tengah – tengah keluarga yang menyebabkan hubungan keluarga kurang harmonis.

Yayasan Advokasi Buruh Migran Indonesia (ADBMI) bekerja sama dengan AWO International melalui Lembaga Sosial Desa yang dibentuk di masing – masing desa mengadakan pelatihan manajemen keuangan rumah tangga dan usaha mikro bagi keluarga pekerja migran Indonesia. Melalui LSD di masing – masing desa ini, ADBMI menyentuh ratusan keluarga pekerja migran dan membimbing mereka untuk belajar tentang arus kas dan bagaimana cara menemukan ide usaha bagi yang belum memiliki usaha.

Keluarga PMI Wajib Belajar Manajemen Keuangan Rumah Tangga
Photo Istimewa : Rahman pada saat menyampaikan materi dalam pelatihan manejemen keuangan rumah tangga dan usaha mikro di desa Suradadi, 22/12/2022.

Rahman salah satu pengurus LSD Suradadi yang juga merupakan Fasilitator pelatihan mengungkapkan bahwa Fardhu Ain mempelajari manejemen keuangan rumah tangga. Ia mengungkapkan hal tersebut bukan tanpa alasan, mengingat banyaknya mudarat yang ditimbulkan karena tidak ingin belajar tentang pengelolaan keuangan rumah tangga.

“Percuma memiliki banyak pemasukan jika belum bisa memiliki simpanan. Percuma juga punya banyak simpanan keuangan jika belum memiliki ide usaha apa yang akan dikembangkan,” terang Rahman kepada puluhan peserta pelatihan yang dilaksanakan pada 22/12/2022 yang bertempat disalah satu rumah warga.

Fardhu Ain berarti wajib dan bahkan dosa jika tidak dijalankan. Ibarat ibadah yang dijalankan kepada sang pencipta, mempelajari manejemen keuangan rumah tangga jika diniatkan untuk hal – hal yang baik maka akan berbuah manis.

“Apa yang kita tanam hari ini belum tentu berbuah langsung, perlu waktu dan proses yang tidak singkat untuk menemukan hasil,” tegas Rahman saat memfasilitasi pelatihan.

Di samping itu, salah satu peserta pelatihan Ida Nurmalasari juga mengungkapkan keluhannya sampai saat ini karena tidak terlihat dengan jelas hasil usahanya sendiri. Padahal sudah lama membuka usaha warung di rumahnya.

“Berbeda dengan salah satu pesaing yang baru memulai usaha, mereka sudah terlihat berkembang usahanya,” terang Ida Nurmalasari saat mengikuti pelatihan yang difasilitasi oleh LSD Suradadi.

Setelah ditelisik lebih dalam, ternyata Ida Nurmalasari dan sebagian besar peserta lainnya belum bisa melakuhkan pembukaan untuk menghitung biaya yang sudah dikeluarkan dan pemasukannya.

Ini juga menjadi kendala dalam rumah tangga, terlebih bagi masyarakat yang sudah memiliki usaha. Jarang sekali mereka memahami arus kas atau biaya keluar masuk yang digunakan untuk mengembangkan usaha.

“Bukan terlalu ribet, tapi memang tidak ada waktu untuk membuat pembukuan. Tapi kedepannya harus saya lakukan untuk mengetahui Arus keluar masuk dalam usaha saya,” terang Ida Nurmalasari yang merupakan salah satu keluarga pekerja migran di desa Suradadi kecamatan Terara kabupaten Lombok Timur.

satu Respon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *