top of page

Merajut Jaring, Aminah: Ancaman Nyata Di Depan Mata

Ancaman nyata di depan mata ini kita mulai dari, Aminah sudah cekatan dalam merajut jaring. Kelihaian tangannya membuktikan bahwa ia sudah lama menggeluti pekerjaan tersebut sebagai buruh rajut jaring nelayan.

Jika banyak yang harus diperbaiki, ia bisa kerjakan selama dua hari, bahkan lebih. Upahnya pun relatif standar, 40 – 50 ribu untuk setiap jaring yang ia perbaiki.

Merajut jaring, Aminah: Ancaman Nyata Di Depan Mata

adbmi.org – Siang itu Aminah mendapatkan job untuk memperbaiki jaring – jaring salah seorang warga dekat rumahnya yang baru saja pulang dari menangkap ikan. Aminah diminta untuk merajut kembali jaring – jaring yang rusak.


Penyebab kerusakan jaring – jaring nelayan beragam, ada yang disebabkan oleh jaring – jaring yang menyangkut di terumbu karang, bangkai kapal, tertancap di lumpur sampai dengan kapasitas tangkapan yang terlalu besar.


Keahlian merajut jaring bagi Aminah sudah dimiliki sejak lama, bahkan sejak turun temurun. Almarhum Orang tuanya juga merupakan nelayan daerah pesisir yang mengajarkannya cara memperbaiki jaring – jaring.


Aminah sendiri merupakan salah satu warga Dusun Poton Bako Desa Jerowaru Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur. Ia adalah salah satu ibu rumah tangga yang berprofesi sebagai buruh serabutan yang hidup dari panggilan pekerjaan dari tetangganya.


Adapun alat – alat yang digunakan untuk memperbaiki jaring – jaring itu cukup sederhana seperti kedapan, tali nilon, gunting dan coban. Dan Aminah menjadikan alat – alat tersebut sebagai sumber mata pencaharian.


Ia tidak mematok tarif, ia menerima berapapun uang yang diberikan kepadanya. “Kadang 40 – 50 ribu persatu jaring yang selesai diperbaiki,” terangnya kepada penulis, 3 Juni 2024.


Satu jaring yang diperbaiki bisa memakan waktu seharian lebih, bahkan tak jarang ia bisa perbaiki sampai dua harian. Tergantung besar dan kecil kerusakan jaring – jaring. Dengan penghasilan 40 – 50 ribu tersebut, ia menghidupi satu anak dan seorang cucu.


“Namanya juga pekerjaan ndk tentu, kadang ada, kadang ndk ada,” terang Aminah.


Selain itu, Aminah mengisi hari – harinya dengan cara mencari kerang dan menangkap ikan ketika air laut surut.

Merajut Jaring, Aminah: Ancaman Nyata Di Depan Mata

Aminah: Sampah Adalah Ancaman Nyata di Depan Mata


Salah satu ancaman bagi penduduk pantai Dusun Poton Bako Desa Jerowaru adalah abrasi. Tanggul penahan ombak yang sudah dibuat pun jebol. Padahal, baru beberapa tahun di perbaiki.


Setiap tahunnya, air laut kerap kali menjadi ancaman nyata bagi masyarakat pesisir pantai selatan pulau Lombok. Masyarakat tak ada pilihan lain dan tidak bisa berbuat banyak.


Setiap bulan 7 air laut naik dan membanjiri pemukiman warga dusun Poton Bako. Hal itu diungkapkan oleh Zaenal salah satu warga setempat.


Warga yang hidup dari hasil tangkapan ikan di laut pun tak bisa berbuat banyak. Jika pindah, maka mata pencaharian mereka akan hilang.


ADBMI Foundation dan Resilience Development Initiative atau RDI mencoba melakukan penelitian di sepanjang garis pantai kecamatan Jerowaru kabupaten Lombok Timur.

Merajut Jaring, Aminah: Ancaman Nyata Di Depan Mata

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan pemodelan tentang mobilitas manusia akibat peristiwa lingkungan dan perubahan iklim yang berlangsung lambat di daerah-daerah rentan di Indonesia dan untuk mengidentifikasi faktor penentu sosial-ekonomi utama dari strategi adaptasi iklim rumah tangga yang terkena dampak, termasuk migrasi.


Tujuan lainnya yaitu untuk mengklarifikasi apakah dan bagaimana sifat peristiwa iklim yang lambat dan faktor penentu sosial ekonomi memengaruhi pilihan tentang mobilitas manusia, termasuk strategi migrasi.

5 tampilan0 komentar

Comments

Rated 0 out of 5 stars.
No ratings yet

Add a rating
bottom of page