Nurul Hidayah, Catatan Kecil dan Harapan Keluarga PMI Akan Kemandirian Ekonomi

Poto Istimewa : Nurul Hidayah, keluarga PMI Desa Kalijaga Timur Kecamatan Aikmel.

adbmi.org  - Nurul Hidayah tak pernah lelah untuk terus belajar. Meski harus menggendong anaknya, semangat belajarnya tetap menyala. 

Sesuai dengan namanya, "Hidayah" yang berarti petunjuk, ia ingin menjadi penuntun, khususnya bagi sang anak, melalui teladan dan pendidikan yang baik.

Baginya, belajar adalah prinsip hidup yang tak boleh berhenti, apa pun situasi dan kondisinya. 

Sebagai perempuan, ia percaya bahwa pendidikan bukan hanya hak, tapi juga tanggung jawab. Sebagaimana pepatah mengatakan, "Mendidik satu laki-laki berarti mendidik satu orang, tetapi mendidik satu perempuan berarti mendidik satu generasi." Kalimat ini seolah mencerminkan tekad Nurul.

Nurul adalah istri dari seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang telah lama bekerja di Malaysia. Ia berasal dari Desa Kalijaga Timur, Kabupaten Lombok Timur, dan memilih untuk menjadi ibu rumah tangga sambil terus menggali ilmu, terutama di bidang kewirausahaan.

Pelatihan Bisnis Mikro: Harapan Baru Keluarga PMI

Poto Istimewa : Pengembangan Bisnis Mikro yang dilakukan oleh LSD Kalijaga Timur Desa Kalijaga Timur.

Nurul menjadi salah satu peserta pelatihan pengembangan bisnis mikro yang diselenggarakan oleh Lembaga Sosial Desa (LSD) Kalijaga Timur.

Dalam pelatihan ini, para keluarga PMI diberikan pengetahuan tentang cara mengelola keuangan rumah tangga dan strategi membangun usaha mikro yang berkelanjutan.

Sambil menggendong anaknya, Nurul menyampaikan harapannya. Ia ingin memanfaatkan kiriman gaji suaminya sebagai modal usaha. 

Dengan bekal pelatihan tersebut, ia berharap dapat memulai usaha sendiri dan perlahan membangun kemandirian ekonomi keluarga.

Pelatihan ini menjadi peluang emas bagi keluarga PMI untuk memanfaatkan remitansi secara produktif. Tidak sekadar untuk konsumsi, tetapi juga untuk investasi jangka panjang melalui kewirausahaan.

Remitansi PMI dan Potensi Ekonomi Daerah

Poto Istimewa : suasana pelatihan pengembangan bisnis mikro di Desa Kalijaga Timur.

Menurut data tahun 2024, total remitansi yang dikirimkan oleh PMI ke Indonesia mencapai Rp 176 triliun. Angka ini mencerminkan potensi ekonomi yang sangat besar jika dikelola dengan baik, terutama di tingkat desa dan keluarga.

Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu daerah penerima remitansi terbesar di Indonesia. 

Dana ini memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, menciptakan peluang kerja, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

PMI: Kontributor Ekonomi yang Sering Terlupakan

Poto Istimewa : suasana pelatihan pengembangan usaha mikro yang melibatkan keluarga dari PMI di desa Kalijaga Timur.

Meski kontribusinya signifikan, sektor PMI kerap dipandang sebelah mata. Padahal, remitansi dari pekerja migran terbukti menjadi penyokong ekonomi desa dan pendapatan nasional bruto Indonesia. 

Sudah saatnya pemerintah dan masyarakat lebih serius memberdayakan keluarga PMI, bukan hanya sebagai penerima kiriman, tetapi juga sebagai pelaku ekonomi mandiri.

Nurul Hidayah hanyalah satu dari sekian banyak perempuan yang berjuang dalam diam. Melalui semangat belajar dan kemauan berwirausaha, ia menunjukkan bahwa keluarga PMI juga bisa menjadi tulang punggung ekonomi bangsa.