Operasi Pajak Daerah, Jangan Menarik Pajak Seperti Berburu di Kebun Binatang
- Firman Siddik
- 13 Agu
- 1 menit membaca
Sebuah catatan janggalnya perasaan, berkurangnya kecintaan akibat ber - Indonesia yang ditafsirkan harus sesuai dengan pemerintah.
(Opini) - adbmi.org - Sejak Juli sampai Agustus 2025, Pemerintah Kabupaten Lombok Timur menerjunkan para pegawai untuk OPJAR. Mengejar masyarakat yang menunggak pajak bumi dan bangunan (PBB).
OPJAR terkesan memaksa, mencari masyarakat sampai ke depan pintu rumahnya. Seperti berburu di kebun binatang.

Tentu yang dikunjungi adalah masyarakat yang terdata memiliki tunggakan pajak PBB.
Opjar yang berakhir pada 10 Agustus kemarin, menargetkan nilai sebesar 5 milyar. Angka yang cukup fantastis. Bahkan ada opsi untuk penambahan jumlah dan waktu untuk operasi Pajak daerah yang terkesan "mengejar" buruan sampai sarannya ini.
Untuk mensukseskan program Iron - Edwin, para pejabat di turunkan. Dari level daerah sampai kepala wilayah. Tujuannya satu, mengejar masyarakat untuk bayar pajak.
Hasil penelitian Celios atau Center For Economic and Law Studies, banyak konglomerat yang menikmati hasil dari pajak rakyat.
Celios menyoroti belanja perpajakan pemerintah yang banyak menguntungkan komlomerat.
Pertanyaannya, apakah pajak hanya diperuntukkan untuk pribumi yang terkesan miskin tanpa menyentuh orang yang super kaya??. Tentu beda - beda jawabannya.
Dalam pandangannya, Celios meminta agar pemerintah juga memberikan atensi perpajakan bagi 50 orang terkaya di Indonesia. Potensinya?? Bahkan sampai 81,6 triliun.
Sementara masyarakat, rakyat kecil, yang dibebankan pajak hanya bisa menyisihkan uang bulannya untuk membayar pajak. Membangun negara, meskipun dapur mereka dihidupkan dengan uang pinjaman.
Menyalaaaaaa NKRI...
Auraaa