Yayasan ADBMI melaporkan kasus dugaan penipuan calon pekerja migran Indonesia dari Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia cabang Lombok Timur, PT Bahrindo Mahdi. ADBMI melaporkan dugaan penipuan tersebut ke kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lombok Timur.
ADBMI melaporkan dugaan penipuan tersebut setelah mendapatkan beberapa kali pengaduan dari korban dengan total kerugian ratusan juta.
Sebelumnya pula, ADBMI beserta Lembaga Sosial Desa pernah melakukan advokasi kasus calon PMI dengan PT Bahrindo Mahdi. Namun sampai saat ini belum ada penyelesaian yang dilakukan oleh PT Bahrindo Mahdi beserta pekerja lapangan yang melakukan perekrutan.
Ini sudah kali kedua ADBMI melaporkan dugaan penipuan yang dilakukan PT Bahrindo Mahdi dengan korban yang berbeda. Di totalkan, korban yang sudah melaporkan kasusnya sebanyak tujuh orang dengan total kerugian ratusan juta. Dan diperkirakan masih ada lagi korban namun belum sempat melaporkan dirinya.
Para korban tersebut dijanjikan berangkat ke Arab Saudi oleh kepala cabang PT Bahrindo Mahdi untuk bekerja sebagai Barista dan Cofeemaker.
Photo Istimewa : Fauzan ADBMI saat berbincang dengan Muhammad Hairi kadisnakertrans Lotim,5/5/2023.
adbmi.org – Di ruang Kepala Dinas Tenaga Kerja kabupaten Lombok Timur, Fauzan berbincang dengan Muhammad Hairi kadisnakertrans Lotim.
Perbincangan tersebut membahas dugaan penipuan yang dilakukan oleh perusahaan penempatan pekerja migran Indonesia, PT Bahrindo Mahdi cabang lombok timur.
Dengan membawa berkas – berkas laporan kasus, Fauzan berharap Disnakertrans Lotim bisa secepatnya memanggil kepala cabang dari PT Bahrindo Mahdi.
“Kita berharap secepatnya pemanggilan kepala cabang PT Bahrindo Mahdi oleh Disnakertrans Lotim,” terang Fauzan, 5 Mei 2023 di kantor Disnakertrans Lombok Timur.
Dengan wajah geram, Fauzan Field Staf ADBMI yang ditugaskan untuk mendampingi para terduga korban dari PT Bahrindo Mahdi mengungkapkan bahwa para korban direkrut sejak tahun 2020 sebelum covid 19.
“Namun terkendala covid 19, makanya mangkrak proses perekrutannya,” terang Fauzan.
Para korban yang berjumlah 7 orang ini berasal dari berbagai desa di kabupaten Lombok Timur.
Di samping itu, Fauzan juga berharap ada hukuman yang diberikan kepada P3MI yang bermain dalam perekrutan calon pekerja migran yang menjadikan masyarakat sebagai korban. Terlebih, P3MI yang di duga bermasalah tersebut tercatat sebagai perusahaan resmi di Disnakertrans kabupaten Lombok Timur.
Muhammad Hairi, kadisnakertrans Lotim mengungkapkan secepatnya akan memanggil kepala cabang dari PT Bahrindo Mahdi untuk dimintai keterangan bersamaan dengan para terduga korban.
“Mediasi akan kita lakukan dalam waktu dekat. Secepatnya kita akan panggil petugas PT Bahrindo Mahdi,” terang Muhammad Hairi.
Comments