Dari Terima Kiriman ke Cipta Peluang: Keluarga PMI Borok Toyang Belajar Wirausaha
- faulaanishatami
- 8 Jul
- 2 menit membaca
Diperbarui: 8 Jul
Desa Borok Toyang, 7 Juli 2025 — Total sebanyak 25 keluarga Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Desa Borok Toyang, Lombok Timur, mengikuti Pelatihan Pengembangan Usaha Mikro yang digelar oleh Yayasan Advokasi Buruh Migran Indonesia (ADBMI) bersama Lembaga Sosial Desa (LSD) Borok Toyang, serta didukung oleh kolaborasi mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.
Pelatihan yang berlangsung sehari penuh pada Senin, 7 Juli 2025, ini dilaksanakan di aula rumah warga setempat. Para peserta berasal dari delapan dusun berbeda di Desa Borok Toyang, dan mereka datang dengan harapan besar yaitu belajar cara memulai usaha kecil agar kehidupan ekonomi keluarga bisa lebih mandiri, terutama setelah anggota keluarga mereka kembali dari bekerja di luar negeri.

Dari Ide Bisnis hingga Cara Atur Keuangan
Selama pelatihan, peserta tidak hanya diajak untuk bermimpi, tapi juga belajar langkah - langkah praktis untuk mewujudkan usaha mereka. Materi pelatihan mencakup cara menemukan ide bisnis yang sesuai dengan kondisi sekitar, teknik pemasaran produk secara sederhana tapi efektif, hingga cara mengatur keuangan usaha rumah tangga agar tetap sehat.
“Selama ini kami hanya berpikir usaha itu butuh modal besar. Tapi setelah ikut pelatihan, saya sadar banyak usaha kecil bisa dimulai dari rumah, bahkan dengan alat dan bahan yang sudah kami punya,” ujar salah satu peserta pelatihan.
Suasana Santai, Materi Mengena
Yang membuat pelatihan ini terasa berbeda adalah pendekatannya yang ringan namun mendalam. Tiga orang fasilitator yang memandu kegiatan adalah lulusan program Training of Trainers (ToT) dari ADBMI, sehingga mereka sudah terbiasa membawakan materi dengan cara yang komunikatif dan menyenangkan.
Ada sesi diskusi kelompok, latihan studi kasus, dan bahkan simulasi promosi produk yang membuat peserta lebih mudah memahami materi. Suasana terasa hidup penuh tawa, pertanyaan, dan juga saling berbagi pengalaman antar peserta.
Langkah Nyata Membangun Kemandirian
Bagi ADBMI dan LSD Borok Toyang, pelatihan ini bukan sekadar program satu hari. Ini adalah bagian dari komitmen jangka panjang untuk mendorong keluarga PMI agar tidak hanya bergantung pada remitansi, tetapi juga punya kekuatan ekonomi sendiri di kampung halaman.
"Selama ini keluarga PMI seringkali hanya menjadi penerima kiriman uang. Kami ingin membalik peran itu mereka bisa menjadi pelaku ekonomi aktif, punya usaha sendiri, dan menentukan arah masa depan keluarganya," ujar bapak Fauzan (Pendamping Lapangan ADBMI).
Menatap Masa Depan dengan Usaha Sendiri
Pelatihan ini diharapkan menjadi pintu masuk menuju perubahan yang lebih besar. Beberapa peserta bahkan sudah memiliki rencana konkrit untuk mulai menjual hasil olahan rumah tangga atau membuka jasa di lingkungan sekitar.
Langkah kecil ini mungkin terlihat sederhana. Tapi bagi keluarga PMI, ini bisa menjadi awal dari perjalanan baru menuju kemandirian ekonomi yang berkelanjutan.
Komentar