adbmi.org – Pendampingan BUMDes di tiga desa penyangga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika oleh konsorsium ADBMI dan LGBS sudah menunjukkan hasil. Hal ini dibuktikan dengan terbentuknya roadmap pengembangan bisnis BUMDes yang diseminarkan langsung di depan OPD Lombok Tengah dan Gubernur Nusa Tenggara Barat.
Seminar Diseminasi Roadmap Pengembangan Bisnis BUMDes di desa penyangga Mandalika ini bertujuan memberikan gambaran kepada publik terkait dengan perkembangan program. Selain itu juga, memberikan ruang kepada BUMDes di desa program untuk memaparkan potensi desa masing – masing yang akan dikembangkan.
Photo Istimewa : Roma Hidayat saat menyampaikan sambutan dalam seminar Diseminasi Roadmap Pengembangan Bisnis BUMDes Di Desa Penyangga Mandalika
Roma Hidayat ketua konsorsium ADBMI dan LGBS dalam sambutannya mengungkapkan potensi besar yang dimiliki masing – masing desa. Namun masih belum bisa dikelola dengan baik karena masalah internal maupun eksternal yang ada di BUMDes.
Ia menerangkan jika permasalahan dari ketiga BUMDes ini hampir sama dengan BUMDes yang ada di desa – desa lain.
“Pengurus yang tidak aktif, bisa mempengaruhi kinerja. Selain itu juga, kerap kali hanya ketua yang bekerja untuk membangun BUMDes,” terangnya saat sambutan pada kegiatan yang di selenggarakan di Lombok Garden, Kamis, 8/9/2022.
Dengan adanya roadmap sebagai acuan diharapkan bisa menjadi solusi yang memberikan peta jalan untuk pengembangan usaha BUMDes di desa.
Selain itu, terang Roma memaparkan program yang menyasar 300 kepala keluarga di tiga desa, program ini bertujuan untuk meningkatan ekonomi masyarakat pasca pandemi covid 19.
Mandalika yang menjadi objek wisata dengan sirkuit Mandalika sebagai acuannya membuat wilayah yang dulunya terbelakang ini menjadi sorotan dunia. Investor dari penjuru dunia, bukan hanya dalam negeri mencoba peruntungan di kawasan yang menjadi program prioritas pembangunan pemerintah pusat ini.
Dengan dijadikannya Mandalika sebagai kawasan khusus, banyak program pemerintah yang masuk. Sehingga geliat pembangunan begitu pesat dan juga bantuan – bantuan pemerintah maupun dari program swasta terpusat di Mandalika.
Namun jika tidak dibarengi dengan pemberdayaan masyarakat kawasan Mandalika, maka tidak akan mendapatkan nilai yang signifikan. Hal ini diungkapkan langsung oleh Muhnan selaku direktur Koperasi Bumi Raya Lombok Timur saat menghadiri kegiatan seminar Diseminasi tersebut.
“Semakin banyak bantuan yang masuk, justru semakin membuat kita akan lalai, tak mau berbuat,” terangnya pada saat sesi tanya jawab dengan pengurus BUMDes desa Kuta, Sengkol dan Tanak Awu yang menjadi lokasi program.
Muhnan mengungkapkan hal demikian bukan tanpa dasar, justru ka melihat banyaknya aset yang dimiliki oleh masing – masing BUMDes.
Photo Istimewa : Penandatanganan MoU Bank NTB Syariah dengan masing – masing pengurus BUMDes.
Ia berharap, keberadaan BUMDes semakin dirasakan jelas oleh masyarakat sekitar. Selain itu juga, jangan terlena dengan banyaknya bantuan.
“Jangan terlena dengan banyaknya bantuan yang bersumber dari orang lain,” terang Muhnan saat sesi diskusi dengan BUMDes.
Diseminasi ini pun di tutup dengan penandatanganan MOU antara Bank NTB Syariah dengan pengurus BUMDes di 3 desa dampingan. Selain itu juga penyerahan buku rekening kepada para penerima manfaat.
Commenti