Lefe Story – Sebut saja Burhan, lelaki asal Dusun Anjani Timur, Desa Anjani, Kecamatan Suralaga ini sudah malang melintang di kegiatan sosial maupun advokasi dibidang PMI (Pekerja Migran Indonesia) yang ada di wilayah Kabupaten Lombok Timur.
Tidak banyak yang tahu bagaiamana masa kelam dalam perjalanan hidup yang ia jalani, begitu mencekam sebelum. Burhan menghabiskan masa mudanya hanya untuk berfoya-foya, tidak memiliki tujuan hidup dan pandangan masa depan yang jelas, ia setiap harinya hanya berjudi dan mengkonsumsi minuman keras.
Pernah berangkat 3 (Tiga) kali menjadi PMI, yang pertama dan ke-dua tidak mendapat hasil apapun alias nihil, namun yang ke-tiga kalinya Burhan berhasil membangun rumah di desanya, dengan menyisihkan sisa gaji yang ia peroleh setiap bulannya, Burhan sedikit demi sedikit menyicil membeli material untuk membangun rumah.
Pada tahun 2017, Burhan dipilih sebagai ketua Organisasi Pemuda di dusunnya, lantaran pada saat pemilihan delegasi dari masing-masing RT menyatakan sikap tidak bersedia dicalonkan menjadi ketua Organisasi Pemuda termasuk Burhan yang pada saat itu didukung untuk mencalonkan diri oleh warga. Pada saat pemilihan berlangsung, Burhan meninggalkan forum karena merasa tidak pantas dalam forum tersebut.
Setelah berunding, warga memutuskan untuk memilih Burhan sebagai Ketua Organisasi Pemuda Desa bukan dilihat dari masa lalunya yang kelam melainkan warga melihat ada potensi di diri Burhan yang nantinya bisa memberikan dampak positif di Desa, tahun 2017 menjadi tahun yang istimewa dimana Hidayah itu terjadi pada Burhan dengan terpilihnya ia sebagai Ketua Organisasi Pemuda.
Burhan sedang membawa bantuan kepada masyarakat Desa Anjani
Beberapa bulan telah berlalu semenjak ia dipilih sebagai ketua Organisasi Pemuda, nampak beberapa perubahan dalam diri Burhan. Sikap dan sifat Burhan yang dulu berangsur-angsur sirna, ia sering mengunjungi rumah pemuda dan masyarakat sebatas bertegur sapa dan bersilaturahmi untuk menjalin hubungan emosional antar masyarakat dan pemuda yang nantinya bisa bekerjasama dalam memetakan dan menysun langkah memajukan dusun dan organisasi yang ia pimpin.
Satu tahun masa kepemimpinannya, Burhan banyak mencetuskan program-program yang bersifat produktif, seperti meresmikan Berugak Baca, Rembuk Perempuan, Teduh Dusun, Prioritas Kebersihan Lingkungan, dan ikut andil dalam kegiatan-kegiatan lainnya seperti Panitia Hari Besar Islam (PHBI) dan Panitia Hari Besar Nasiona (PHBN) yang ia kemas dengan baik sehingga kehadirannya membawa angin segar untuk pemuda dan masyarakat yang sudah puluhan tahun vakum. Moto yang Burhan gunakan cukup sederhana, mengedepankan emosional organisasi sebelum professional organisasi.
Dari kegiatan dan program yang dijalankan dukungan datang dari berbagai pihak; tokoh masyarakat, tokoh agama , pemerintah desa, hingga pemerintah Kabupaten Lombok timur melalui Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga yang sudah beberapa kali berkunjung dalam beberapa kegiatan, yang tidak kalah menariknya kini Burhan dipercaya sebagai pembaca khutbah setiap hari raya.
Memasuki tahun 2018 tepatnya pada 28 Februari, Burhan mengikuti workshop pembentukan lembaga sosial yang di inisiasi oleh Advokasi Buruh Migran Indonesia yang bekerjasama dengan AWO International (Non Goverment Organization) dari Jerman. Hari itu ia terpilih menjadi pengurus LSD (Lembaga Sosial Desa) Anjani, berawal dari terbentuknya LSD, ia banyak mengikuti pelatihan kepemimpinan dan advokasi yang difasilitasi oleh ADBMI untuk meningkatkan kapasitas wawasan anggota LSD sebelum turun ke medan perang bertemu dengan musuh musuh Pekerja Migran Indonesia.
Bukan hanya itu, sejak menjabat sebagai Koordinator Bidang Informasi dan Kosnsultasi Pekerja Migran Indonesia ia sering kali diundang diberbagai kegiatan-kegiatan besar baik yang diadakan oleh pemerintah maupun LSM lokal. Hari ini Burhan dikenal dengan sebutan penggiat sosial yang banyak membantu masyarakat miskin, disabilitas dan Pekerja Migran Indonesia yang memiliki masalah.
Photo Istimewa : Burhan bersama dengan anggota LSD Anjani
Dua tahun lamanya sejak Burhan bergabung dengan Lembaga Sosial, tidak sedikit yang ia bantu dengan sukarela. Burhan samasekali tidak mengharapkan timbal balik dari apa yang sudah ia perbuat kepada orang lain, membantu sudah menjadi kewajibannya semenjak tahun 2017 silam saat ia terpilih menjadi Ketua Organisasi Pemuda di Dusunnya. Ia berhasil merubah masa-masa kelamnya yang dulu tidak mempunyai tujuan hidup menjadi hidup untuk membantu orang yang membutuhkan.
Dengan tekad yang kuat, pada awal 2020 Burhan direkrut menjadi salah satu bagian dari keluarga dari Koperasi Bumi Raya yang merupakan bagian dari ADBMI Foundation Lombok Timur. Dengan direkrutnya Burhan sebagai salah satu bagian dari Koperasi Bumi Raya, kini ia bekerja sebagai FC (Financial Consultant) yang perbulannya bisa menghasilkan sekitar 3 Juta. Burhan membuktikan kepada kita semua bahwa kebaikan menghasilkan kebaikan yang lain.
Sebagai Ayah, Burhan tidak lagi kebingungan mencari nafkah untuk putrinya yang masih mengenyam bangku sekolah SMA, ia semakin giat dalam melakaukan segala aktifitasnya. Siapa sangka seorang mantan PMI Illegal kini aktif menyuarakan Migrasi Aman dan banyak membantu para PMI bermasalah. Teori evolusi Kupu-kupu (Ulat – Kepompong – Kupu-kupu) tidak hanya bekerja pada Ulat melainkan Burhan secara tidak sadar sudah mempraktekkannya, mulai dari ZERO TO HERO “Kesempatan selalu ada”.
Photo : Burhan berada di Kantor KSU Bumi Raya di Selong
Comments