Kisah orang Indonesia yang bekerja ke luar negeri sebagai PMI dan tinggal di sana, bahkan ada yang menikah sepertinya sudah cukup banyak. Namun, berbeda dengan Neo Japan yang awalnya tidak pernah tertarik untuk menjadi PMI ke Jepang. Tapi mungkin inilah yang dinamakan takdir, Ia ke bekerja ke Jepang, lalu bertemu dengan seorang gadis jepang, dan...?
Neo Japan awalnya hanya jadi PMI namun sekarang menikah dan tinggal di jepang. Neo japan namanya saat ini sedang viral di dunia maya sejak beredar podcast bersama Denny Sumargo, salah satu podcaster ternama di Indonesia dalam Chanel Youtube CURHAT BANG Denny Sumargo.
adbmi.org – Neo Japan merupakan seorang warga Indonesia dari Lombok yang bernama asli Dian Kusuma, saat ini tinggal di Jepang, negara yang terkenal dengan bunga sakura tersebut. Dan bahkan menikahi gadis Jepang yang bernama Haru-Chan yang kini seorang mualaf dan berganti nama menjadi Fatima.
Kehidupannya begitu lengkap dengan kehadiran sang anak laki-laki yang diberi nama Yusuf, sesuai dengan nama muslim. Awalnya hanya seorang PMI biasa dan bisa sukses seperti sekarang ini.
Dikutip dari Chanel Youtube CURHAT BANG Denny Sumargo, berawal di tahun 2011 lalu diajak saudara menjadi calon PMI ke Jepang, Neo Japan yang hanya ikut-ikutan ternyata lolos seleksi sebagai calon PMI ke Jepang.
Malah saudaranya yang mengajak yang tidak lolos seleksi dan balik ke kampung halaman. Akhirnya Neo berangkat ke Jepang sendiri karena saudara tidak lolos seleksi.
“Awalnya saya cuma ngikut saudara yang ngajak berangkat ke Jepang, saya lolos, saudara balik pulang karena nggak lolos” tutur Neo Japan di podcast CURHAT BANG Denny Sumargo.
Neo japan menuturkan karena masuk program G to G (Government to Government) atau program pemerintah jadi memelurkan waktu yang lebih, banyak tes baik dari segi mental dan fisik. Awalnya ia ragu tapi karena ada support system dari keluarga, akhirnya ia berangkat.
Dia menambahkan “Orang-orang yang dikirim ke jepang itu, orang-orang yang perfect. Jadi yang di NTB itu 365 orang itu di tes, yang lulus 32 termasuk saya di situ”
Neo Japan menceritakan kisahnya mulai dari bekerja sebagai PMI di Jepang hingga ia bisa seperti sekarang ini kepada Denny Sumargo di Chanel Youtube CURHAT BANG Denny Sumargo.
Ia awalnya kesulitan untuk berbaur dengan orang-orang jepang karena faktor bahasa, sulit berkomunikasi. Bahkan ia mengatakan hampir satu tahun blank tidak bisa berkomunikasi dengan baik kepada orang jepang.
“Kalo mereka (orang jepang) ngomong kita ngerti tapi pas kita mau bales kita nggak ngerti mau ngomong apa, karena ngerangkai katanya susah” tuturnya kepada Desnny Sumargo.
Tambahnya, banyak kasus orang-orang yang ke Jepang dengan cara illegal atau tidak resmi yang mendapatkan perlakuan tidak mengenakkan karena beberapa kendala salah satunya bahasa atau komuniasi.
Berbeda dengan orang yang kerjanya menggunakan jalur resmi, mereka (orang jepang) tidak berani macam-macam karena mereka tahu kalau kita dilindungi pemerintah, kalau diapa-apain kita bisa lapor dan mereka akan kena sanksi.
Neo Japan Kerja dan Tinggal di Jepang
Pada awalnya Neo agak sulit berbaur dengan orang jepang sesama karyawan karena faktor bahasa yang belum dikuasi sepenuhnya. Namun ia bertekad, ia mencari akal bagaimana supaya ia mampu berbahasa jepang dengan cepat.
“Saya cari akal gimana supaya saya bisa bahasa jepang cepet, akhirnya saya maen ke taman, saya cari orang-orang jepang dan saya ajakin ngobrol” jelas Neo.
Tambah Neo, saya bekerja di pabrik selama 2 tahun, mengalami banyak hal mulai dari shock culture sampai diskriminatif di kerjaan.
Di tempat kerja, saya posisinya magang, gaji tidak seimbang padahal pekerjaannya sama. Karyawan yang orang jepang dengan saya berbeda, lebih besar gaji orang jepang daripada saya orang luar jepang. Tetapi mau bagaimana saya tetap diam, karena tidak punya power atau daya, pungkasnya.
Kasus bully atau kekerasan di tempat kerja yang saya tahu karena ada faktor perlindungan yang minim terhadap teman-teman yang datang ke jepang menggunakan jalur illegal.
“Orang jepang itu tau kalau kita dateng kerja tidak resmi, mereka bisa semena-mena sama kita. Dan kita gak bisa lapor karena takut dipulangkan” kata Neo.
Neo juga bercerita pernah mau ditangkap oleh polisi jepang karena masalah sepele, hanya mencoba ramah ke orang jepang yang masih usia anak.
Waktu itu ia baru pulang dan melihat seorang anak yang sedang bermain di depan rumahnya dan mencoba tegur sapa seperti halnya di Indonesia. Karena ia merasa menyapa adalah hal yang biasa saja, lalu neo-pun mencoba lebih akrab dengan mencoba memberikan mainan anaknya kepada anak yang main di depan rumahnya.
Hal yang tidak terduga oleh Neo-pun terjadi. Ia setelah melakukan itu, lalu masuk rumah dan tidak lama kemudian pintu urmahnya di ketuk oleh polisi. Ia terheran-heran karena hal ini.
Ternyata orang yang melaporkannya adalah anak yang ia sapa depan rumahnya tadi karena melakukan sapa. Aturan di jepang memang ketat, tuturnya. Jadi jangan dibayangkan enak gitu kerja di jepang, ada susahnya juga, banyak. Mesti persiapankan mental sekuat-kuatnya.
Opmerkingen