top of page

NTB Masuk 10 Besar Pengiriman Pekerja Migran Tertinggi di Indonesia

Gambar penulis: ADBMI FoundationADBMI Foundation

adbmi.orgProvinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) masuk jajaran 10 provinsi terbesar penyumbang Pekerja Migran (PMI) terbesar di Indonesia. Sudah menjadi rahasia umum jika NTB adalah salah satu Provinsi di Indonesia yang menjadi penyumbang PMI ke luar Negeri. Data BP2MI Januari – Maret tahun 2022 Provinsi Nusa Tenggara Barat masuk dalam 10 besar dengan mendudki posisis ke 6, data bulan Maret dari BP2MI bisa diakses di sini. Provinsi NTB menjadi penyumbang PMI dengan jumlah 436 orang, dengan Lombok Tengah dan Lombok Timur menjadi penyumbang terbanyak PMI asal Nusa Tenggara Barat.

Kebutuhan rumah tangga menjadi alasan terbanyak orang untuk bekerja di luar negeri. Memang boleh kita akui jika menjadi PMI ke luar negeri saat ini menjadi salah satu solusi atas ketidak mampuan negara memenuhi perekonomi rakyatnya. Selain itu, alasan lain banyak orang yang menjadi PMI adalah karena tingkat Pendidikan yang hanya Lulus SD, SMP dan SMA. Berdasarka data BP2MI Lulusan SMA menjadi Penyumbang terbanyak menjadi PMI disusul Lulusan SMP dan Lulusan SD di peringkat ke 3 menjadi penyumbang PMI.

NTB Masuk 10 Besar Pengiriman Pekerja Migran Tertinggi di Indonesia

Data BP2MI : NTB di peringkat 6 pada 10 Besar Provinsi dengan pemasok PMI Terbesar di Indonesia


Kondisi demikian justru disalah gunakan oleh beberapa oknum untuk merekrut PMI secara Ilegal. Hal ini bisa Terjadi karena kurangnya pengetahuan menjadi PMI, Banyak Berkeliaran Calo PMI, Kurangnya sosialisai, tidak adanya skil (Kerja atau pun berbahasa). Tercatat oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nusa Tenggara Barat sepanjang 2021, terdapat 1.008 kasus PMI Bermasalah dan telah di deportasi kembali. Lombok Timur menjadi Tops Score PMI bermasalah dengan negara tujuan paling banyak adalah Malaysia dan Hongkong.

Salah satu CPMI yang memilih jalur illegal beralasan memilih jalur Ilegal karena, pengurusan lebih cepat dan dia bisa berangkat lebih cepat ketimbang menggunakan PT. Sebelumnya ia juga sudah menunggu cukup lama untuk di berangkatkan keluar negeri, namun karena hutang dan biaya hidup semakin meningkat ia memutuskan untuk memilih jalur illegal agar berangkat lebih cepat. Maraknya penipuan pemberangkatan PMI baru – baru ini juga menjadi alasan lain kenapa CPMI lebih memilih jalur illegal untuk berangkat keluar negeri.

Selain CPMI baru, ada juga CPMI kambuhan yang sering keluar negeri. Mereka merasa berada di negara sendiri tidak bisa mendapatkan jaminan ekonomi yang pasti. Karena kurangnya lapangan pekerjaan, Selain itu kebutuhan yang semakin lama semakin tinggi tak cukup dengan hasil yang mereka dapatkan di negaranya sendiri.

Comentarios

Obtuvo 0 de 5 estrellas.
Aún no hay calificaciones

Agrega una calificación

ADBMI Foundation

Kami concern terhadap isu-isu Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan keluarganya.

Email: yayasanadbmi@gmail.com

Phone: 037621880

Kab. Lombok Timur

Update Buletin Setiap Bulan

Terimakasih sudah berlangganan..!!

© 2024 - webholic |  Terms of Use  |  Privacy Policy

bottom of page