top of page

“Playing Victim” Modus Baru Dalam Perekrutan Pekerja Migran Indonesia

adbmi.org – Banyak masyarakat yang masih asing dengan sebutan “playing victim“. Playing Victim merupakan modus baru di dalam dunia perekrutan pekerja migran Indonesia.

Kosa kata tersebut bahkan tak pernah sekalipun disebutkan di pasar, di tempat nongkrong ataupun di jalanan.

Playing Victim atau dalam bahasa Indonesia berarti “berlaga seperti korban” sangat sering kita temukan di lingkungan sekitar kita. Namun jarang kita sadari.

Apalagi di dalam perekrutan pekerja migran Indonesia, playing Victim sangat ampuh.

Tak jarang, para pemerhati pekerja migran Indonesia sulit sekali membedakan siapa korban dan siapa pelaku sebenarnya. Beda tipis. Pelaku bisa berlagak lebih menjadi korban dari korban sebenarnya.

*****

Playing Victim, Terduga Pelaku Berlaga Sebagai Korban Pula

Modus Baru "Playing Victim" Dalam Perekrutan Pekerja Migran Indonesia

Photo Istimewa : Playing Victim, Modus Baru Dalam Perekrutan Pekerja Migran Indonesia


Dunia pekerja migran tak pernah lepas dari permasalahan. Bahkan seperti dua mata uang yang sukar sekali terpisahkan.

Masyarakat yang menghibahkan dirinya untuk menjadi pahlawan devisa tak jarang menjadi korban dari perekrutan perusahaan penempatan pekerja migran Indonesia (P3MI) abal – abal.

Bukan hanya itu, banyak pula masyarakat yang terkena dugaan penipuan oleh petugas P3MI yang resmi. Mereka kerap kali menunggu kepastian waktu pemberangkatan, gaji bulanan yang sulit diterima sampai dengan penyiksaan di negara penempatan.

Ini yang membuat masyarakat sulit sekali membedakan antara memilih merantau menjadi pekerja migran sesuai prosedur atau non prosedur. Karena semuanya hampir memiliki resiko, meskipun resiko menjadi PMI non prosedur lebih besar.

Banyak oknum – oknum petugas P3MI atau yang akrabnya di sebut rekruter menjadi terduga pelaku. Mereka seumpama korban. Padahal pelaku ulung. Perumpamaan, “lempar batu, sembunyi tangan.”

Kerap kali para rekruter abal – abal, atau pemain, menyalahkan sistem atau prosedur yang ribet. Bahkan tak jarang, para rekruter menyalahkan P3MI yang menaungi mereka.

Mereka menganggap diri sebagai korban dari amburadulnya sistem perekrutan calon PMI oleh perusahaan penempatan pekerja migran Indonesia.

Ujung – ujungnya, terduga pelaku berlaga seperti korban pula.

Beberapa kasus sudah di tangani oleh Lembaga Sosial Desa dan yayasan Advokasi Buruh Migran Indonesia. Mulai dari penggerebekan tempat penampungan calon PMI yang akan Diselundupkan secara Ilegal.

Sampai dengan permohonan maaf para rekruter yang berlaga sebagai korban dari P3MI sendiri.

Bahkan, lebih para lagi adanya oknum dari kepala P3MI cabang Lombok Timur yang merangkap jabatan, selain jadi perekrut, juga menjadi kepala cabang. Dan ujung – ujungnya bermasalah dengan calon pekerja migran Indonesia yang mendaftarkan diri di P3MI yang bersangkutan.

Di sinilah digunakan modus playing victim bagi para terduga pelaku yang berlaga sebagai korban. Dan modus – modus seperti ini sudah kerap kali kita temui, namun belum jeli menganalisisnya lebih dalam.

Comentários

Avaliado com 0 de 5 estrelas.
Ainda sem avaliações

Adicione uma avaliação

ADBMI Foundation

Kami concern terhadap isu-isu Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan keluarganya.

Email: yayasanadbmi@gmail.com

Phone: 037621880

Kab. Lombok Timur

Update Buletin Setiap Bulan

Terimakasih sudah berlangganan..!!

© 2025 - ikone |  Terms of Use  |  Privacy Policy

bottom of page