top of page

PMI asal Lotim yang meninggal di Malaysia. Hutang lunas dan kerap diminta pulang oleh istri

Poto : Syarifa Uswatun Hasanah, istri almarhum Muhammad, pmi asal Masbagik Utara Baru yang meninggal di Malaysia.
Poto : Syarifa Uswatun Hasanah, istri almarhum Muhammad, pmi asal Masbagik Utara Baru yang meninggal di Malaysia.

Tidak ada yang bisa meneri sebuah kehilangan, terlebih kehilangan orang yang tersayang. Dan itulah yang dirasakan Syarifa saat ini.


Rasanya baru kemarin ia dan sang suami memadu cinta. Pernikahan yang ia bangun baru berusia hamper 8 tahun.


Dari pernikahannya ini, ia memiliki satu orang anak laki – laki yang baru duduk dibangku sekolah dasar.


Fakta Jahitan di Sekujur Tubuh Almarhum Muhammad


Muhammad merupakan PMI asal Desa Masbagik Utara Baru Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur. Ia meninggal di Malaysia pada akhir oktober lalu akibat kecelakaan.


Bukan hanya kematiannya yang tiba – tiba yang membuat Masyarakat kaget, tapi juga jenazah almarhum Muhammad.


Kiriman poto yang beredar menunjukan bahwa jasad almarhum Muhammad dipenuhi luka bekas jahitan. Keluarga menduga, jahitan tersebut disinyalir karena organ tubuh almarhum di ambil dan diperjual belikan.


Namun dari hasil penelusuran penulis, hampir setiap warga negara Indonesia yang meninggal diluar negeri harus melewati proses autopsi. Begitupun warga negara asing yang meninggal di Indonesia, harus melewati proses autopsy.


“ini penting dilakukan untuk memastikan kebenaran dan mengetahui penyebab kematiannya,”terang Roma Hidayat ketua ADBMI Foundation.


Meninggal Dunia Setelah Melunasi Hutang


Bulan Agustus yang lalu, dua bulan sebelum meninggal Muhammad telah melunasi hutang. Hutang tersebut bersumber dari biaya pemberangkatan yang ditanggung oleh pemberi kerjanya saat itu.


Muhammad berangkat secara unprosedural ke Malaysia bersama dengan dua rekannya pada bulan November 2024.


Biaya pemberangkatan ditanggung oleh majikan. Sebab, Muhammad bekerja pada perkebunan milik pribadi di Trengganu, Malaysia.


Biaya itulah yang ia cicil selama berbulan – bulan. “saya siap dikirimi uang sedikit asal hutangnya bisa cepat lunas,” terang sang istri, Syarifa Uswatun Hasanah.


Muhammad bahkan pernah diminta melunasi hutang rekan – rekan kerjanya lantaran banyak yang kabur. Namun ia menolak keras, sebab ia juga harus mengirim gaji ke keluarga.


Tidak Ada Uluran Tangan Pemerintah


Pemerintah Kabupaten Lombok Timur dan Provinsi NTB belum menganggap kasus meninggalnya PMI asal Masbagik Utara Baru sebagai permasalahan yang serius. Ini dibuktikan dengan belum adanya uluran tangan berupa bantuan yang datang.


Uswatun Hasanah, istri almarhum Muhammad, menyebut belum ada (pemerintah) yang datang sampai saat ini.


Bahkan, Khaerul Ihsan kepala desa Masbagik Utara Baru menyebut bahwa pembiayaan pemulangan dari bandara internasional Lombok dilakukan Masyarakat secara urunan.


Sebelum pemulangan, Khaerul Ihsan sudah melakukan koordinasi ke Dinas tenaga kerja Lombok Timur dan BP3MI NTB, namun ia menilai tidak terlalu direspon.


“jawabannya normative – normative saja semuanya. Apalagi baru perombakan,” ujarnya.


Muhammad meninggal pada 28 Oktober 2025 karena kecelakaan ketika hendak pergi ke  Masjid. Ia meninggalkan seorang istri dan dua orang anak.


Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian

ADBMI Foundation

Kami concern terhadap isu-isu Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan keluarganya.

Email: yayasanadbmi@gmail.com

Phone: 037621880

Kab. Lombok Timur

Update Buletin Setiap Bulan

Terimakasih sudah berlangganan..!!

© 2025 - ikone |  Terms of Use  |  Privacy Policy

bottom of page