Setiap Kali Hamil, Pasti Ditinggal Merantau
- Firman Siddik

- 14 Okt
- 1 menit membaca
Di usia kehamilannya yang tidak lagi muda, ia harus berjuang sendiri di rumah semenjak sang suami pergi beberapa bulan lalu menjadi PMI.
Ia hidup bersama kedua anaknya, yang paling besar berusia 13 tahun. Sementara sang suami, kini berada di Malaysia.

adbmi.org - Nurhalimah, 32 tahun adalah keluarga pekerja migran Indonesia asal Desa Kalijaga Timur. Suaminya sudah beberapa kali menjadi PMI untuk merubah ekonomi.
Ia bisa menghitung, berapa kali sang suami ke luar negeri dengan cara menghitung berapa kali ia hamil. Kali ini, ia telah hamil untuk yang keempat kalinya.
Perempuan dengan dua anak ini juga sebelumnya pernah mengalami keguguran. Bahkan ia menyembunyikannya cukup lama dari sang suami.
HIDUP DARI HASIL MENJAHIT DAN KIRIMAN GAJI SUAMI
Nurhalimah menyediakan jasa menjahit pakaian. Ia bahkan juga bisa membuat baju dan memiliki brand yang ia beri nama Zafran Jahit.
Nama Zafran sendiri diambil dari nama anak keduanya.
Sehari - hari ia membeli kebutuhan rumah tangga dari hasil menjahit. Selain itu juga, kebutuhan keluarga dipenuhi dari hasil kiriman gaji sang suami.
Kemampuannya menjahit sudah lama ia miliki. Kepiawaiannya ini ia gunakan membantu suami memenuhi kebutuhan keluarga, biaya sekolah anak, pampers, susu dan kebutuhan dapur lainnya.
Ia juga sebelumnya pernah mendapatkan pelatihan dari LSD Kalijaga Timur. Ia diajarkan bagaimana mengelola bisnis dengan baik. Selain itu, ia juga diajarkan bagaimana mengelola keuangan, memisahkan uang bulanan dan juga kebutuhan sehari - hari.
LSD juga masih memberikan pendampingan setelah pelatihan. Memantau pengelolaan keuangannya agar lebih baik lagi.



Komentar