top of page

Terdampar di Selong, 4 Terduga Korban Penyeludupan Kehabisan Bekal

Diperbarui: 20 Agu

Poto : Kos tempat para terduga korban penyelundupan dengan tujuan Turki menunggu proses pemberangkatan.
Poto : Kos tempat para terduga korban penyelundupan dengan tujuan Turki menunggu proses pemberangkatan.

adbmi.org - Tak jauh dari kantor DPRD Lombok Timur, keempat korban yang di duga menjadi korban penyelundupan kehabisan bekal. Keempatnya merupakan korban atas maraknya jebakan kerja luar negeri yang dijanjikan secara online.


Dari keempat korban ini, dua diantaranya berasal dari Bandung. Dua lagi berasal dari kabupaten Lombok Tengah.


Mereka dijanjikan bekerja menjadi PMI ke Turki secara online melalui Facebook. Selanjutnya, mereka berkomunikasi dengan sponsor yang ada di Turki melalui sambungan WhatsApp.


NIS (30), salah satu terduga korban menyebut ketika beras habis, mereka akan pulang mengambil bekal.


"3 orang pulang ambil bekal, nanti balik lagi. Ya pulang ambil beras ke loteng," terangnya saat ditemui, 19/8/2025.


Hebatnya, para terduga korban tinggal di satu kos dengan biaya 700 ribu perbulan. "Itu di luar dari biaya kebutuhan sehari - hari," pungkasnya.


Keempat terduga korban ini, dijanjikan ke Turki untuk bekerja sebagai pekerja rumah tangga.


Namun, tidak ada dokumen resmi yang mengindikasikan mereka berangkat secara resmi.


"Persyaratan kami hanya ready paspor. Untuk medical check up ndk perlu, pihak sponsor di Turki yang urus," tendas NIS.


Selain kehabisan bekal, NIS beserta ketiga rekannya juga sedang berupaya menenangkan diri. Pasalnya, mereka dimintai biaya ganti rugi sebesar 40 juta perorang karena berniat mengundurkan diri.


"Kita sudah jauh dari keluarga, berharap diberangkatkan secara resmi, tapi gelap. Kami ndk mau. Kami nangis nyari kantor ADBMI di Selong," ucapnya lirih saat ditemui di kosnya di kawasan Reban Tebu, Selong Lombok Timur.


Keempat terduga korban ini akan diberangkatkan ke Turki melalui bandara Internasional Zainudin Abdul Majid, Lombok. Lalu setelah itu akan transit di beberapa negara sebelum sampai ke Turki.


"Kami juga bingung, kok banyak sekali transitnya," tegas NIS.

Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian

ADBMI Foundation

Kami concern terhadap isu-isu Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan keluarganya.

Email: yayasanadbmi@gmail.com

Phone: 037621880

Kab. Lombok Timur

Update Buletin Setiap Bulan

Terimakasih sudah berlangganan..!!

© 2025 - ikone |  Terms of Use  |  Privacy Policy

bottom of page