top of page
Gambar penulisADBMI Foundation

Banyak “Dedare” Ikuti Pelatihan MERT (Manajemen Ekonomi Rumah Tangga) di Desa Pringgasel

adbmi.orgAda hal menarik di pelatihan MERT (Manajemen Ekonomi Rumah Tangga) di Desa Pringgasela Timur kali ini, peserta didominasi oleh “Dedare” atau Gadis. Dedare atau para gadis desa ini merupakan anak dari para pekerja migran Indonesia (PMI) yang sedang bekerja di luar negeri.

Dedare merupakan sebutan untuk seorang perempuan desa yang masih kanak atau gadis (belum menikah) dari Suku Sasak pulau Lombok. Dimana istilah “Dedare” juga menandakan bahwa perempuan tersebut mulai beranjak menuju dewasa.

Pada pelatihan MERT di Desa Peringgasela Timur ini didominasi oleh kaum perempuan “Dedare”, tapi bukan sembarang perempuan. Mereka merupakan anak atau anggota keluarga PMI yang memiliki potensi usaha. Apalagi dengan pengetahuan mereka di bidang teknologi saat ini, sudah cukup bisa untuk memulai sebuah usaha kecil-kecilan.

“Mereka anggota keluarga dari PMI, kebanyakan ditinggal ke Arab Saudi oleh Ibu mereka” kata Azhari selaku Ketua LSD Pringgasela Timur saat ditemui dalam kegiatan MERT, Selasa (9/5/2023).

Dalam pelatihan tersebut LSD Pringgasela Timur menekankan jika ingin memulai usaha harus melihat kebutuhan konsumen, target, dan pasar, tidak hanya beride dan berinovasi namun memiliki tujuan yang jelas sehingga usaha dapat berjalan secara optimal.

Tujuannya adalah agar usaha atau bisnis yang dijalankan tetap bisa bertahan dan berkelanjutan, dampaknya akan lebih bagus, dan perekonmian dari keluarga PMI juga dapat terbantu.

Banyak "Dedare" Ikuti Pelatihan MERT (Manajemen Ekonomi Rumah Tangga) di Desa Pringgasela Timur

Foto: Pelatihan MERT (Manajemen Ekonomi Rumah Tangga) di Desa Pringgasela Timur Dengan Riza Sebagai Fasilitator (Kanan)


“Ide bisnis akan berguna sudah mengetahui data berupa target pasar, kebutuhan pasar, dan lingkungan pasar, seperti yang dipaparkan tadi” tambah Riza sebagai fasilitator (anggota LSD Pringgasela Timur).

Lebih jelasnya Riza menambahkan untuk menggunakan analisa SWOT; Strengths (Kekuatan), Weaknesses (Kelemahan), Opportunities (Peluang), Threats (Ancaman), sebagai acuan dalam menganalisa.

“Kita akan gunakan teknik analisa SWOT, kekuatan kita apa, kelemahan kita apa, peluang seperti apa, ancaman yang akan kita hadapi seerpti apa?” jelas Riza.

Dilansir dari laman resmi gramedia.com, analisa SWOT dapat kita artikan sebagai sebuah teknik perencanaan strategi maupun penyelesaian masalah yang dapat kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya untuk keperluan bisnis tertentu atau suatu proyek.

Metode ini menekankan pada pentingkan peran faktor internal maupun faktor eksternal guna menyusun strategi perencanaan ide dan penyelesaian masalah secara efektif.

Pengertian Analisa SWOT

Analisa SWOT pertama kali diperkenalkan oleh Albert S. Humphrey yang mempergunakan teknik ini pada tahun 1960-an ketika ia menginisiasi sebuah proyek penelitian yang dikerjakan di Stanford Research Institute. Sejak saat itu, perlahan analisis SWOT mulai dikenal luas oleh kalangan luas dan perlahan digunakan oleh para pebisnis pada masa itu untuk memanfaatkan metode analisis ini demi menumbuhkan sekaligus mengembangkan perusahaan mereka masing-masing.

Banyak "Dedare" Ikuti Pelatihan MERT (Manajemen Ekonomi Rumah Tangga) di Desa Pringgasela Timur

Foto: Diagram Teknik Analisa SWOT


Analisa SWOT sangat bermanfaat bagi Grameds untuk merencanakan sesuatu dalam sebuah proyek atau bisnis. Secara sederhana dapat kita artikan bahwa analisa SWOT merupakan metode perencanaan suatu strategi dengan mempertimbangkan sekaligus mengevaluasi 4 komponen utama, yaitu:

1. Strengths

Komponen dalam analisa SWOT yang pertama adalah strengths atau bisa kita artikan sebagai kekuatan. Dari sini kita bisa melihat seberapa jauh faktor yang menjadi kekuatan dalam bisnis atau proyek yang sedang kita kerjakan.

2. Weaknesses

Komponen dalam analisa SWOT yang kedua adalah weakness atau bisa kita artikan sebagai kelemahan. Dari sini kita bisa melihat seberapa jauh faktor yang menjadi kelemahan dalam bisnis atau proyek yang sedang kita kerjakan.

3. Opportunities

Komponen dalam analisis SWOT yang ketiga adalah opportunities atau bisa kita artikan sebagai peluang. Dari sini kita bisa melihat seberapa jauh faktor yang menjadi peluang dalam bisnis atau proyek yang sedang kita kerjakan.

4. Threats

Komponen dalam analisis SWOT yang keempat adalah opportunities atau bisa kita artikan sebagai ancaman. Dari sini kita bisa melihat seberapa jauh faktor yang menjadi ancaman dalam bisnis atau proyek yang sedang kita kerjakan.

0 tampilan0 komentar

Postingan Terkait

Lihat Semua

Comments

Rated 0 out of 5 stars.
No ratings yet

Add a rating
bottom of page