Berangkat Resmi, PMI Desa Anjani Terima Santunan Dari BPJS Ketenagakerjaan
- Firman Siddik
- 18 Okt
- 2 menit membaca
adbmi.org - Pemerintah Desa Anjani bersama Penggerak Jaminan Sosial Ketenagakerjaan serahkan santunan kematian sebesar 85 juta dan beasiswa untuk anak. Santunan tersebut diserahkan kepada ahli waris salah satu pekerja migran Indonesia asal desa Anjani.
Almarhum Mashur merupakan PMI resmi asal Anjani kecamatan suralaga Lombok Timur yang berangkat dua tahun yang lalu. Ia meninggal di Malaysia karena sakit.
"Almarhum Mashur meninggalkan seorang istri dan anak yang masih sekolah dasar. Alhamdulillah almarhum resmi dan terdaftar BPJS ketenagakerjaan," Terang Mahmuluddin mewakili pemdes Anjani, 17/10/2025.
Kepala Wilayah Dusun Anjani Selatan tersebut menyebutkan bahwa kehadiran pemerintah dan BPJS di tengah duka menjadi bukti perlindungan sosial bagi PMI. Ini juga menjadi bukti resiko menjadi PMI benar adanya.
Ia menambahkan, Almarhum Mashur meninggal beberapa hari sebelum kepulangannya ke Tanah air.
"Sudah pesan tiket, tinggal pulang. Tapi ternyata Allah berkehendak lain," terangnya.
Ditempat yang berbeda, Muhammad Sa'id selaku kepala desa Anjani juga menyebutkan bahwa jumlah PMI asal desa Anjani sebesar 609 orang. Sekitar 20% dari jumlah penduduk desa Anjani.
Ia juga menyebutkan bahwa pemerintah Desa Anjani sudah memiliki peraturan desa nomor 5 tahun 2019 tentang pelindungan dan pemberdayaan PMI dan keluarga.
"Jadi ada kewajiban pemerintah dalam melindungi masyarakat yang menjadi PMI, " terangnya.
Pemerintah Desa Anjani juga komitmen melakukan pelindungan dan pemberdayaan bagi PMI dan keluarganya.
"Masyarakat yang mau menjadi PMI, ketika membuat surat izin di desa sangat ketat. Kami bisa tracking p3mi yang resmi dan ilegal. Berapa kebutuhan perusahaan penempatan sampai dengan gaji yang dijanjikan."
Kades Anjani juga menghimbau kepada masyarakat yang ke luar negeri untuk berangkat secara resmi.
"Kita ada LSD yang selalu sigap jika ada kasus dan siap membantu dari pemerintah Desa. "
Komentar