adbmi.org – Desa pringgasela timur dirasa cukup berpotensi untuk dibina menjadi desa tangguh bencana tentu oleh ahlinya langsung dari provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Karena memang bencana berawal dari hanya sekedar ancaman yang kemudian setelah lama kemudian berevolusi menjadi sebuah ancaman yang memiliki dampak luas terhadap masyarakat maupun tempat tertentu.
Umur manusia sungguh sangat pendek, namun bisa disambung dengan narasi kebaikan dan perjuangan diladang manfaat yang selama ini kita tata dan jaga, sampai dengan kita gelar nyata dengan pena.
Seperti halnya aksi setahun terakhir yang dilakukan oleh Advokasi Buruh Migrant Indonasia (ADBMI Foundationn) di Desa Pringgasela Timur Kecamatan Pringgasela, Lombok Timur dalam program Comunity Base Disaster Risk Mengement (CBDRM) atau Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Masyarakat yang dimulai sejak februari 2020 sampai dengan 31 maret 2021 tahun ini banyak menyisakan cerita dan pembelajaran berharga.
Dibalik orientasi tercapainya tujuan program untuk memperkenalkan menjement bencana dan membuat masyarakat terorganisir dan tangguh terhadap bencana, ADBMI selalu memandang perlu meningkatkan semangat dan motivasi agar niatan awal bisa di ejawantahkan meskipun nanti program telah selsai.
Photo: ADBMI foto bersama dengan Yayasan Sheep Indonesia (YSI) di Lesehan Rirana – Selong
Tujuannya sederhana, yaitu supaya kerja kerja pengorganisiran langsung di lakukan oleh masyarakat lokal, tidak lagi mengandalkan orang luar yang mempunyai jangka waktu untuk tinggal, namun ketika masyarakat setempat yang melakukan hal tersebut, ADBMI meyakini semuanya akan berkelanjutan dan turun temurun. Bukankah perlakuan hari ini merupakan gambaran yang akan terjadi di massa mendatang.
Oleh karena itu pendidikan kebencanaan diberikan selama 15 bulan dengan maksud, masyarakat akan aktif dan progresif dalam menyelsaikan masalahnya sendiri, karna hakikatnya itulah yang disebut dengan tangguh.
Sehingga benar saja, pasca program, masyarakat terutama anak anak muda pringgasela timur melanjutkan dasar pembelajaran yang diberikan oleh ADBMI dengan menginisiasi terbentuknya pringgasela Timur sebagai desa tangguh bencana.
Hal tersebut mendapat respon yang baik dari BPBD Lombok Timur, meski tahun ini BPBD hanya mempunyai kuota satu desa untuk pembentukan destana, namun BPBD provinsi NTB melirik pringgasela Timur yang sudah memiliki gambaran awal dan juga mempunyai peta risiko bencana sebagai salah satu desa yang berpotensi untuk di bina menjadi Desa Tangguh Bencana.
Comments