top of page

Selain Keterbatasan Ekonomi, Keluarga PMI Juga Keterbatasan Informasi

Gambar penulis: ADBMI FoundationADBMI Foundation

Selain keterbatasan ekonomi, kerapkali keluarga PMI juga keterbatasan informasi. Salah satunya keluarga PMI Asal Desa Anjani Ini.

Marsidin tak bisa menggunakan handphone sekelas android yang biasanya digunakan kebanyakan orang saat ini. Ia hanya menggunakan hp jadul yang cukup untuk digunakan menelpon dan mengirim pesan singkat.

Kabar kecelakaan kakak kandungnya yang pergi merantau ke Malaysia pun ia dapatkan dari pengurus Lembaga Sosial Desa Anjani. Sontak ia merasa dunia sudah berubah haluan bagaikan petaka yang menimpanya di siang bolong.

Selain Keterbatasan Ekonomi, Keluarga PMI Juga Keterbatasan Informasi

Photo Istimewa : Marsidin saat melihat informasi keadaan kakaknya melalui handphone Ovi (pengurus LSD Anjani).


adbmi.org – Marsidin baru saja pulang bekerja membuat batako dari desa Mamben kecamatan Wanasaba. Desa yang bisa ditempuh sekita 30 menit dari desa tempat tinggalnya, desa Anjani kecamatan Suralaga.

Setiap hari, ia selalu pergi bekerja meskipun mendapatkan upah seadanya. Menjadi buruh pembuat batako sudah ia lakoni beberapa tahun belakangan ini.

Marsidin merupakan warga dusun Anjani Selatan 2 desa Anjani. Ia termasuk keluarga pekerja migran di desa Anjani. Kakak kandungnya, Masrin termasuk korban kecelakaan kapal boat terbaik di Batam kepulauan Riau pada Kamis, 16/6/2022 yang lalu.

Ia hanya tau kakaknya akan berangkat ke Malaysia lewat jalur ilegal. Bahkan Marsidin sudah memperingatkan sang kakak untuk tidak berangkat ke Malaysia lewat jalur ilegal. Namun sang kakak tak menghiraukan ucapannya.

Ketika ramai di beritakan adanya kecelakaan kapal boat di Batam, Ia masih tetap bekerja membuat batako. Ia tak tau jika sang kakak ikut menjadi korban kecelakaan tersebut.

Bahkan informasi sang kakak mengalami kecelakaan itu ia dapatkan dari pengurus Lembaga Sosial Desa (LSD) Anjani. Perasaannya tak bisa di gambarkan. Kesedihan dicampur dengan kelelahan karena baru pulang bekerja.

Keterbatasan informasi ini membuat ia tak bisa mengetahui keadaan sang kakak. Ia bahkan tak memiliki handphone android yang biasanya digunakan masyarakat kebanyakan saat ini.

“Saya sangat beruntung sang kakak bisa selamat. Informasi ini telat saya dapatkan karena tak punya hp bagus,” ucap Marsidin saat di sambangi pengurus LSD Anjani.

Setelah mengetahui informasi kecelakaan sang kakak, ia langsung menghubungi istri dari kakaknya untuk menanyakan kabar. Ia berharap perasaannya bisa dibuat tenang mendengar kabar baik terkait kakaknya dari sang ipar.

Terlihat jelas raut wajah dan rasa gemetar menghantuinya. Ia merasa tak bisa menjadi adik yang baik bagi sang kakak karena tak keras hati membatalkan kepergiannya merantau ke Malaysia melalui jalur gelap.

Photo Istimewa : Ovi Pengurus LSD Anjani saat memberi kabar kepada Marsidin terkait keadaan keluarganya yang mengalami kecelakaan kapal boat di Batam.//firman

Photo Istimewa : Ovi Pengurus LSD Anjani saat memberi kabar kepada Marsidin terkait keadaan keluarganya yang mengalami kecelakaan kapal boat di Batam.//firman


Di samping itu, Ovi pengurus LSD Anjani memberikan penjelasan terkait pemberangkatan ke Malaysia yang masih belum normal.

Ia bahkan mengingatkan terkait kecelakaan kapal boat di perairan Johor Malaysia akhir tahun 2021 yang lalu. Ada dua masyarakat Anjani yang ikut menjadi korban. Satu sudah meninggal dunia dan satunya lagi masih belum ada kabar.

Bahkan, Ovi memberikan informasi kepada Marsidin terkait kecelakaan kakaknya dengan melihatkan video dan berita yang bertebaran di media sosial.

Informasi ini juga sudah menjadi bahan pembicaraan masyarakat desa Anjani. Hanya saja, Marsidin tak tau menahu akan hal itu.

Ovi berharap tak ada lagi kecelakaan seperti ini dengan dalih menjadi pekerja migran ilegal karena faktor ekonomi. Meski begitu, ia tak bisa menyalahkan masyarakat yang ingin berangkat menjadi pekerja migran.

“Semoga ini menjadi pelajaran bagi kita bersama. Sudah banyak kasus yang melibatkan warga desa Anjani menjadi korban,” cetusnya. —– Marsidin adalah gambaran keluarga PMI yang keterbatasan informasi. Selain keterbatasan ekonomi, mereka kerap kali menjadi orang terakhir yang mendapatkan informasi.

Seharusnya, mereka adalah orang pertama yang menerima kabar tentang keadaan keluarga mereka yang menjadi PMI. Namun itu masih belum bisa di rasakan oleh keluarga PMI seperti Marsidin.

Beruntunglah ada LSD Anjani yang memberikan mereka informasi terkait keadaan keluarga mereka. Termasuk Marsidin yang bersyukur karena kakaknya selamat meski ikut menjadi korban kapal tenggelam di perairan Batam kepulauan Riau.

Dari 23 korban yang selamat, Masrin, Kakak dari Marsidin merupakan salah satu korban yang selamat.

0 tampilan0 komentar

Postingan Terkait

Lihat Semua

Comments

Rated 0 out of 5 stars.
No ratings yet

Add a rating

ADBMI Foundation

Kami concern terhadap isu-isu Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan keluarganya.

Email: yayasanadbmi@gmail.com

Phone: 037621880

Kab. Lombok Timur

Update Buletin Setiap Bulan

Terimakasih sudah berlangganan..!!

© 2024 - webholic |  Terms of Use  |  Privacy Policy

bottom of page