top of page

Tradisi Banjar Dikritik: Perlukah Dinas Sosial Terlibat?

Gambar penulis: ilham firdausilham firdaus

Tradisi Banjar Dikritik: Perlukah Dinas Sosial Terlibat?

Dalam pertemuan bertema Diskusi dan Konsultasi Banjar untuk Komunitas Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berlangsung di Kantor Desa Borok Toyang, para peserta, tokoh masyarakat, serta perwakilan dari Dinas Sosial dan Baznas berkumpul untuk membahas bagaimana memperluas cakupan manfaat dari kegiatan Banjar. Acara ini turut dihadiri oleh Kepala Desa Borok Toyang, yang mendukung penuh upaya peningkatan gotong royong dalam masyarakat.


Tradisi Banjar yang selama ini dikenal sebagai iuran sukarela untuk membantu warga yang menikah atau meninggal, kini didiskusikan untuk diperluas, termasuk dalam membantu keluarga PMI dan penyandang disabilitas.


Salah satu peserta diskusi, Bapak Hasyim, mempertanyakan urgensi pertemuan ini."Masyarakat sudah terbiasa dengan kegiatan Banjar untuk membantu orang menikah dan yang meninggal. Mengapa sekarang Banjar perlu didiskusikan hingga melibatkan Dinas Sosial?" tanyanya.


Tradisi Banjar Dikritik: Perlukah Dinas Sosial Terlibat?
"Bapak Hasyim menyampaikan pertanyaan kritis terkait perlunya pertemuan untuk membahas perluasan cakupan Banjar. Foto istimewa."

Sebagai tanggapan, fasilitator acara, Bapak Maharani, menjelaskan bahwa diskusi ini bertujuan memperluas cakupan Banjar agar lebih banyak pihak yang dapat merasakan manfaatnya."Kami ingin Banjar bisa digunakan untuk membantu lebih luas, termasuk keluarga pekerja migran yang mengalami musibah dan penyandang disabilitas. Dengan dukungan dari dinas terkait, Banjar dapat lebih terkoordinasi dan tepat sasaran," jelasnya.


Perwakilan dari Dinas Sosial, Ibu Yuli Andria, menegaskan bahwa Dinas Sosial siap memberikan dukungan, tidak hanya dalam bentuk dana, tetapi juga dengan penyediaan fasilitas yang diperlukan."Kami siap membantu kegiatan Banjar dengan memberikan fasilitas yang diperlukan agar lebih tepat sasaran. Selain itu, kami juga akan berkolaborasi dengan Baznas untuk memperkuat program ini," ungkapnya.


Tradisi Banjar Dikritik: Perlukah Dinas Sosial Terlibat?
"Ibu Yuli Andria dari Dinas Sosial menjelaskan peran pemerintah dalam mendukung perluasan manfaat Banjar. Foto istimewa."

Kepala Desa Borok Toyang juga menyampaikan dukungan terhadap upaya ini, berharap agar Banjar bisa terus menjadi bagian dari tradisi gotong royong yang tidak hanya terbatas pada acara adat, tetapi juga untuk kebutuhan masyarakat yang lebih luas.


Dengan pertemuan ini, diharapkan Banjar dapat berkembang menjadi solusi kolektif bagi komunitas PMI dan masyarakat yang membutuhkan. Kolaborasi antara masyarakat, pemerintah desa, Dinas Sosial, dan Baznas diyakini dapat memperkuat program ini agar memberikan manfaat yang lebih inklusif.

Postingan Terkait

Lihat Semua

1 commentaire

Noté 0 étoile sur 5.
Pas encore de note

Ajouter une note
Invité
22 oct. 2024
Noté 5 étoiles sur 5.

keren lah pokoknya,,,

J'aime

ADBMI Foundation

Kami concern terhadap isu-isu Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan keluarganya.

Email: yayasanadbmi@gmail.com

Phone: 037621880

Kab. Lombok Timur

Update Buletin Setiap Bulan

Terimakasih sudah berlangganan..!!

© 2024 - webholic |  Terms of Use  |  Privacy Policy

bottom of page