Banyak pekerja migran menghadapi dilema saat kembali ke kampung halaman. Alih-alih memanfaatkan pengalaman dan pendapatan mereka untuk memulai usaha, sebagian besar justru terjebak dalam pola pikir pesimis dan ketergantungan pada pekerjaan di luar negeri. Akibatnya, mereka sering kali memilih kembali menjadi pekerja migran, mengulang siklus tanpa arah jangka panjang.
Sikap mental positif menjadi salah satu kunci yang sering terabaikan. Padahal, kisah inspiratif Soichiro Honda menunjukkan betapa pentingnya melihat peluang di balik kegagalan. Ketika piston buatannya ditolak Toyota dan ditertawakan teknisi, ia tidak menyerah. Honda menghabiskan dua tahun memperbaiki desainnya hingga akhirnya diterima. Bahkan saat pabriknya dibom dua kali dan hancur akibat gempa, ia tetap gigih membangun kembali mimpinya.
Sikap mental seperti Honda ini bisa menjadi pelajaran penting bagi pekerja migran. Alih-alih terjebak dalam rasa putus asa, mereka bisa menggunakan hasil kerja keras mereka untuk membangun bisnis atau peluang baru di tanah air. Dengan keyakinan dan ketekunan, mereka dapat keluar dari siklus ketergantungan dan menciptakan masa depan yang lebih stabil dan mandiri.
Berinvestasi pada pendidikan kewirausahaan, pelatihan, dan penguatan mental positif dapat menjadi solusi untuk mengubah pola ini. Seperti Honda, keberhasilan besar sering dimulai dari kegigihan menghadapi tantangan kecil. Apakah pekerja migran siap mengubah cara pandang mereka?
Keren pacu ne jak..