top of page

Pendidikan Ditinggalkan, Pemuda Lebih Pilih Jadi Pekerja Migran Demi Uang Cepat


Pendidikan Ditinggalkan, Pemuda Lebih Pilih Jadi Pekerja Migran Demi Uang Cepat

Dari hasil obrolan dengan sejumlah pemuda di suatu desa di Kecamatan Sakra Timur, semakin terlihat bahwa banyak dari mereka lebih memilih menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) dibandingkan melanjutkan pendidikan. Fenomena ini terutama didorong oleh tekanan ekonomi, di mana mereka merasa lebih cepat menghasilkan uang sebagai pekerja migran daripada menyelesaikan studi yang dianggap membutuhkan waktu lama tanpa jaminan pekerjaan setelah lulus.


Banyak pemuda di desa tersebut berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi sulit, sehingga mereka merasa harus segera bekerja demi membantu keluarga. Tekanan sosial juga memengaruhi keputusan ini, terutama melihat keberhasilan tetangga atau teman yang bekerja di luar negeri dan mampu memperbaiki kondisi ekonomi keluarga mereka.


Fenomena ini mencerminkan masalah yang lebih luas dalam sistem pendidikan dan lapangan kerja di Indonesia, khususnya di daerah-daerah pedesaan. Pendidikan formal sering dianggap tidak lagi relevan dengan kebutuhan pasar kerja, sementara bekerja sebagai PMI terlihat lebih menjanjikan secara finansial.


Pemerintah dan pihak terkait perlu memberikan perhatian khusus pada daerah seperti Kecamatan Sakra Timur dengan meningkatkan akses pendidikan, pelatihan keterampilan, serta bantuan ekonomi. Langkah-langkah ini diperlukan agar pemuda tidak merasa terpaksa memilih jalur pekerja migran sebagai solusi cepat dalam memperbaiki ekonomi mereka.

Postingan Terkait

Lihat Semua

1 Comment

Rated 0 out of 5 stars.
No ratings yet

Add a rating
Guest
Oct 14
Rated 5 out of 5 stars.

Usul..bagian kasi bintang dan penilaian bisa ditaruh di paling bawah, jadi klo selesai baca gk perku scroll ke atas lagi buat klik tanda bintangnya..thx

Like
bottom of page