Video call malam itu menjadi yang terakhir kali bagi Cahya Asifa melihat sang ayah sebelum tertembak tujuh butir peluru saat di Malaysia. Ia video call dengan sang ayah, Gafur beberapa jam sebelum kejadian pembunuhan.
Malam itu tidak ada firasat yang buruk dari istri Gafur, Baiq Pademi. Semua normal tanpa ada firasat apa - apa.
Cerita Cahya Asifa sangat memilukan sekali. Di tinggal merantau ke luar negeri saat di dalam kandungan oleh sang ayah. Kini, sang ayah akan dipulangkan dengan terbungkus kain kapan. Ia syahid.
adbmi.org - Entah cerita kehidupan seperti apa yang Tuhan hadiahkan bagi Cahya Asifa, anak 8 bulan yang ditinggal merantau sejak masih di dalam kandungan. Skenario Tuhan tidak bisa diprediksi.
Ayah dari Cahya Asifa, Gafur meninggalkan sang istri ketika saat hamil tua anak kedua mereka. Sang ayah terpaksa meninggalkan keluarga dan memutuskan untuk merantau ke Malaysia menjadi pekerja migran tidak berdokumen.
Kini Cahya Asifa telah yatim. Ia hanya memiliki ibu dan satu kakak perempuan yang masih duduk dibangun taman kanak - kanak.
Beberapa Jam Sebelum Pembunuhan
Cerita tertembaknya Gafur sebanyak tujuh butir peluru terdengar sampai ke rumah di Dusun Cengok Desa Waringin Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur, NTB.
Gafur dihujani peluru timah panas oleh Suku Dayak Iban, warga pedalaman Malaysia yang sangat terkenal kejam.
Sebelum peristiwa, malam hari seperti biasa. Gafur video call dengan istri dan anak - anaknya. Ia fokus berbicara dengan Cahya Asifa. Lama sekali. Tidak seperti biasanya. Tapi tidak ada firasat negatif.
"Biasa sudah. Tidak ada firasat apa - apa," terang Baiq Pademi, Istri dari almarhum Gafur saat ditemui dirumah duka, 1/08/2024.
Cahya Asifa anak kedua dari pasangan Gafur dan Baiq Pademi. Kini Cahya Asifa baru berumur 8 bulan.
Diketahui, Gafur meninggal dunia terkena 7 peluru saat di Malaysia. Ia dihujani peluru timah oleh suku Dayak Iban pada Senin pagi, 29 Juli 2024 kemarin.
Peristiwa pembunuhan ini terjadi pada saat almarhum Gafur berusah mengamankan barang - barang miliknya dari Dayak Iban. Namun naas, Gafur gugur tertembak 7 peluru.
Gafur bekerja pada ladang milik pribadi di Bandar Simpang Nguh Kawasan Ulunia Negeri Serawak Malaysia Timur.
Begitu kompleks permasalahan yg terjadi pd warga kita yg menjdi PMI di negeri jiran Malaysia mulai dri pemberangkatan un prosedural , pelecehan dan dst, pembunuhan ini patut mnjd sorotan kta semua khususnya pemangku kebijakan, N. G. O, para pemerhati dlm hal ini negara harus hadir mncri win win solution trhdp sejumlah kasus yg sngt memperihatinkan kita khususnya warga kita para PMI dri bumi patuh karya ini
Semoga para pencari Rizki lewat migran ini. Di lindungi oleh Allah SWT